JAKARTA – Ancol sebagai salah satu destinasi di Jakarta yang sempat tutup dua tahun selama pandemi, kini kondisi keuangan semakin membaik. Ini terlihat dari PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) yang menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2024 mendatang dengan nilai Rp2 triliun.
Target ini sendiri lebih besar dari tahun 2023 yang hanya Rp251 miliar. Direktur Utama PJAA Winarto mengatakan, bisnis Ancol bukan hanya rekreasi tetapi juga pada sektor pengembangan properti.
“Bisnis Ancol ada dua yakni satu berupa kawasan rekreasi ini yang luasnya sekitar 160 hektare. Yang kedua adalah pengembangan properti dan tahun 2024 perseroan akan semakin fokus di sekotr ini,” ujar Winarto di acara Public Expose, Ancol, Jumat (22/12/2023).
Winarto mengatakan, tahun 2023 ini Ancol sudah mulai kembali bangkit dari kondisinya selama pandemi Covid dari 2020 hingga 2022 akhir. Meski begitu, dikatakan Winarto, Ancol mencatatkan kinerja positif.
“Terkait dengan Ancol, sekarang ini baru berjalan kalau diibaratkan mesin itu baru separuh. Businya mati separuh itu, bagaimana kalau kita gaspol? Pasti akan lebih baik. Oleh karena itu, ke depan 2024 termasuk kita akan melakukan pengembangan dalam konteks menjadi land developer,” jelas Winarto.
Winarto mengatakan, PJAA memiliki rencana melakukan perluasan kawasan dengan didukung pemerintah yang sudah mengatur semua dengan jelas dan lebih baik.
“Reklamasi sudah tidak ada yang alergi lagi, Pemerintah mengatur secara jelas hak, kewajiban, dan perizinan, sehingga memungkinkan kita sebagai korporasi melakukan pekerjaan pengembangan lebih besar, dan aman itu kita akan mulai tahun depan,” imbuhnya.
Winarto menyebutkan, untuk perluasan kawasan ini PJAA butuh dana sekitar Rp2 triliun.
“Di mana perseroan sendiri sudah mempersiapkan dana tersebut secara matang dan menerima juga jika dana bisa didapat dari bentuk kerja sama dengan para investor,” kata Winarto.
“Itu capex bisa kita biayai sendiri dan kita juga buka kemitraan. Contohnya jita sebelumnya mengikuti investor forum di Singapura dan Jepang. Kita ingin lakukan untuk membuka lebih banyak peluang kerja sama,” tambahnya.