JAKARTA – Calon ketua Umum PNI (Partai nasional Indonesia) Progressive Siti Aminah Nurrachma atau yang dikenal dengan Inna Sumampow (Saidah) mengungkapkan fakta anak perempuannya diculik oleh sang mantan suami inisial Dr. WMH. Ini disampaikan ibu lima anak tersebut setelah dua bulan terakhir sang mantan suami tidak bisa dihubungi.
“Jadi saya angkat berita ini untuk menjelaskan bahwa saya mengkategorikan anak diculik. Karena dua bulan tidak bisa berkomunikasi dengan anak,” ungkap Saidah Sumampow kepada Rupol.co secara eksklusif, Minggu (17/12/2023).
“Saya percayakan anak ke mantan suami di Malaysia, dia pengusaha di Malaysia yang punya salah satu bank ternama dan boleh dikatakan orang dekat salah satu Petinggi Negeri Jiran,” tambahnya.
Saidah Sumampow mengaku, penculikan ini setelah dirinya tidak bisa komunikasi dengan WH. Meski begitu, dia memiliki orang kepercayaan untuk memantau sang putri baik kondisi maupun perilakunya.
Saidah menjelaskan bahwa sang putri bukanlah anak yang suka bergaul dan menggunakan kerudung bahkan sekolah pun dipesantren. Namun, orang kepercayaannya mengatakan kepada saidah bila putrinya sudah melakukan hal-hal yang di luar batas.
“Saya dapat laporan dari sana anak saya penampilannya tidak lagi berkerudung dan sudah pakai rok mini dan pakaian terbuka. Dia juga tinggal di apartemen sendirian. Saya harus komplain ini,” ujarnya.
Saidah mengatakan, sang mantan suami (ayah dari anak-anaknya) disinyalir terindikasi menggunakan narkoba. Dia, tidak mau masuk ke ranah sang mantan, terkait penggunaan narkoba itu.
“Saya mensinyalir bapaknya anaka-anak terindikasi ke narkoba. Setelah itu saya dapat berita anak saya sudah di Thailand dan belum saya tanggapi apa-apa,” ungkap Saidah.
“Anak saya ini kaya datang ke saya tapi ini perasaan batin seorang ibu yang merasakan anak saya minta tolong, sakit atau apa. Tapi saya tidak tahu dan minta tolong ke ulama untuk bantu didoakan keberadaan anak saya,” jelasnya.
Dia mengatakan, dengan perasaan seorang ibu yang kehilangan kontak karena diblokir sang mantan suami, dirinya berharap sang putri dalam kondisi baik. Ini karena dia mengakui, bahwa di Thailand hal prostitusi cukuplah luar biasa.
Saidah juga mengaku pada awalnya tidak ingin sang anak perempuan untuk tinggal dengan WH. Tetapi karena dijanjikan akan dikuliahkan ke London maka dengan berat hati melepaskan sang buah hati.
“Anak saya itu dua yang di Malaysia awalnya laki-laki dan perempuan. Tapi yang laki-laki ini tidak kuat dengan pergaulan bapaknya makanya dipulangin. Tapi yang perempuan ditahan. Sebenarnya titk beratnya tidak ada kabar dengan yang perempuan dan pakaiannya sudah tidak muslimah. Apalagi mantan suami orang yang dikenal di Malaysia,” kata dia.
Atas masalah ini, Saidah pun sudah melakukan kontak dengan para petinggi di Indonesia untuk membantu permasalahan ini. Dia mulai memblow up berita ini di media sosial sekaligus mempersiapkan diri ke Malaysia.
Saidah mengatakan, untuk itikad baik, dirinya meminta perwakilan ulama di Indonesia untuk mediasi ke Petinggi Malaysia itu. Kemudian dia juga akan membawa kasus ini ke Komnas perempuan dan ranah hukum.
“Saya sudah meminta lawyer (pengacara) untuk dampingi saya apapun hasilnya. Saya bergerak secara hukum juga iya tapi etikanya saya datangi ke sana untuk mediasi,” tuturnya.