JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melangsungkan debat keempat yang diadakan pad Minggu (21/1/2024) pukul 19.00 WIB. Debat keempat ini mempertemukan ketiga calon wakil presiden (cawapres) untuk kedua kalinya.
Adapun tema yang diangkat dalam debat adalah energi, sumber daya alam, sumber daya manusia, pajak karbon, lingkungan hidup, dan agraria serta masyarakat adat. Pengamat politik yang juga seorang dosen yakni Efriza mengatakan dalam debat keempat, Gibran sudah menguasai tema.
“Jika menyimak debat kemarin, maka semestinya Gibran sudah menguasai, sebab ia dengan triknya misalnya membawa isu lingkungan untuk menanyakan ke Mahfud MD,” kata Efriza kepada Rupol.co (17/1/2024).
Gibran juga perlu banyak mengulas gagasan teknis. Sebab materi ini susah-susah gampang jika tanpa rincian yang baik, jika dibahas substansinya terlalu melebar.
Hal ini bisa tidak tepat uraiannya atas mater-materi yang ada di debat.
“Ia juga sudah sempat menyinggung gagasan mengenai konsep sumber daya manusia, lingkungan pada debat sebelumnya secara tidak langsung,” ungkap Efriza.
Dia menyebutkan bahwa Gibran perlu menjaga agar tudak kekurangan bahan saat mengeksplore gagasan lebih dalam lagi. Pasalnya ada kemungkinan Gibran akan menyampaikan bahasa mengulang dan kurang greget.
“Gibran harus memperkaya gagasan, banyak menguliti literasi secara konsep dan praktiknya, dan ini juga penting mengetahui kondisi sebaiknya serta yang sedang berjalan,” kata Efriza.
Gibran juga dalam debat keempat perlu mempersiapkan diri karena Mahfud, dan yang utama adalah Cak Imin. Ini karena terlihat kemungkinan Cak Imin akan membalas atas kekesalan akibat pertanyaan Gibran.
Bahkan ada kemungkinan Mahfud dan Cak Imin menggunakan pertanyaan terkait karbon kepada Gibran yang dilakukan untuk mempermalukan dirinya karena pernah mengerjai kedua paslon lain.
“Ini artinya Gibran dalam balutan tantangan. Ia harus menghasilkan brace, merengkuh kesuksesan kedua. Ini lebih berat ketimbang debat pertama di mana Gibran dianggap kuda hitam fan belum diketahui strateginya dalam debat,” jelas Efriza.
Jalannya debat memungkinkan moderator akan sangat bekerja keras. Karena Muhaimin tidak sekadar akan bicara slepet, slepet, sebagai slogan. Tetapi ia memungkinkan akan menyerang Gibran, hanya saja Muhaimin tak seperti Anies, ia masih menunjukkan kesantunan, tapi uraiannya ke Gibran akan sangat keras dan menyerang.
Sedangkan Mahfud, ditenggarai akan banyak berbicara pengalamannya, apa yang ia lihat di masyarakat. Mahfud diyakini tidak akan menonjolkan ulang dalam bentuk konstum yang membuatnya kesulitan lepas dalam penampilan uraian debat.
“Mahfud diyakini akan menggunakan kertas, seperti Ganjar untuk menjelaskan uraiannya, sebab kemarin apa yang dilakukan Ganjar direspons positif oleh mereka. Meski Mahfud tetap santun, bijak, tapi ia akan menunjukkan kualitasnya,” tuturnya.
Efriza menambahkan, debat dengan tema ini diyakini akan banyak narasi segar yang diungkapkan, tetapi sayangnya memungkinkan keluar dari konteks karena amat melebar bahasanya sebab materi ini mudah dicerna sulit dibahasakan dengan lugas dan tepat.