JAKARTA – dalam debat cawapres pertama, Gibran Rakabuming Raka bisa dikatakan membantai kedua cawapres lainnya yakni Muhaimin Iskandar (Cak Imind) dan Mahfud MD. Padahal Gibran dianggap banyak pihak tidak mampu dalam debat tersebut.
Namun apakah dalam debat kedua cawapres dan debat keempat dari keseluruhan yang akan dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan sama seperti kemarin? Pengamat Politik Citra Institute Efriza mengatakan, diyakini Gibran langsung akan menguraikan panjang lebar gagasannya.
“Ia ingin mencetak simpatik, sejak dimenit awal. Hanya saja, Gibran perlu berhati-hati kali ini, sebab salah kata memungkinkan terjadi. Ia juga memungkinkan kesulitan menguraikan gagasan dengan substansi yang tepat. Strategi Debat Gibran diyakini akan berbeda, ia akan banyak mengulas, berbicara sisi yang dirasakan dan ditawarkan dalam gagasannya,” ungkap Efriza kepada Rupol.co.
Dia mengatakan, Gibran memungkinkan akan menguraikan gagasan, kemudian mengecohnya dengan uraian pertanyaan, memungkinkan ini adalah trik dirinya. Jadi mendapatkan poin karena ulasan, dan bisa sekaligus memberikan pertanyaan kepada lawannya.
“Gibran perlu hati-hati dalam sisi emosional, sebab Muhaimin akan mengikuti strategi Anies, terlabeli menghasut, menyerang, memungkinkan Amin memilih melanjutkan strategi ini sebagai warna kubunya mengusung perubahan. Gibran sepertinya kali ini perlu benar-benar mempersiapkan banyak hal: kematangan gagasan, kemampuan uraian singkat tapi tepat, bahasa yang lugas tapi menggigit, uraian detail teknis langkah kerjanya, pemahaman dari sisi masyarakat yang dikerjakan masyarakat dan tawaran gagasannya, ini menunjukkan ia harus turun ke lapangan, banyak memperkaya bahan bacaan literasi, dan berdiskusi dengan banyak pakar dan masyarakat,” jelasnya.
Efriza juga menegaskan, Gibran juga harus mengontrol emosinya, sebab debat sekarang diyakini utamanya kubu Anies akan berjuang memberikan label kepada Gibran, sebab itu adalah salah satu strategi yang dipahami kubu Anies dengan berusaha mencoreng nama orang dan membangkit sisi emosinya, sehingga akan viral di media dan dianggap cerdas.
Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan, dalam debat keempat ini ada kemungkinan Gibran mampu menjawab lagi pertanyaan-pertanyaan yang diragukan oleh publik.
“Bisa jadi, jadi tergantung Gibran juga nanti apakah mampu membuat kejutan atau tidak, membuat mencengangkan atau tidak, kita tunggu saja. Karena itu akan terlihat ketika debat. Jadi soal kemungkinan bisa ada kejutan atau tidak ya, bisa ada juga bisa tidak, ya bisa jadi,” kata Ujang.
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa, bila seseorang dirgukan dan dinilai tidak pantas berdebat, biasanya akan kerja keras untuk memberikan yang terbaik. Sehingga ketika berdebat caranya pun lebih baik dan hasilnya dinilai positif oleh publik.
“Karena itu ya kita lihat nanti Gibran apakah mampu membuktikan jati dirinya sebagai seorang yang memang layak ya, untuk bisa menjadi wakil presiden mendampingiPrabowo. Jadi dalam konteks itu, kita tunggu saja apa nama kejutan dari Gibran tersebut,” tuturnya.