JAKARTA – Milomir Seslija ditunjuk Persis Solo menjadi pelatih baru pada sisa musim Liga 1 2023/2024. Pelatih asal Bosnia-Herzegovina ini dikontrak hingga akhir musim kompetisi.
Milo bukanlah nama baru di sepak bola Indonesia, sebab dirinya pernah sebagai pelatih Borneo FC, Arema FC, Madura United, dan PERSIBA Balikpapan. Selama satu tahun tak berkancah di sepak bola Indonesia, Milo mengaku merindukan kompetisi ini.
Bahkan setelah dirinya ditunjuk sebagai pelatih Laskar Sambernyawa (sebutan Persis Solo) sangat berterima kasih dengan sambutan hangat.
“Terima kasih atas sambutan hangatnya. Saya merasa sangat termotivasi dan setelah satu tahun lamanya, saya sangat merindukan Indonesia,” ujar Milo yang dikutip dari persissolo.id, Rabu (10/1/2024).
Menurutnya, kompetisi di Indonesia sangat berbeda salah satunya adalah sisi suporter dan tantangan lainnya. Dia mengatakan, suporter Indonesia menjadi perbedaan yang sangat besar.
“Lalu hal lainnya ialah Liga di Indonesia sangatlah menantang. Kita tidak bisa mengontrol pertandingan yang terjadi di sini. Kompetisi di sini sama seperti di Liga Inggris, pada 10 menit terakhir sebelum pertandingan usai, semua hal dapat terjadi,” ungkapnya.
Jelang pertandingan kontra Madura United di akhir bulan nanti, Milo merasa waktu yang tersisa sudah sangat cukup untuk membuktikan kemampuan para pegawainya, “kita hanya menyisakan 21 hari sebelum melawan Madura United, lalu selanjutnya akan bertandang kontra PERSIB Bandung. Mungkin ini waktu yang cukup singkat, tetapi bagi saya ini sudah cukup bagi pemain untuk menunjukkan kemampuan mereka,” jelasnya.
“Saya datang di sini tidak untuk membuktikan bahwa saya adalah pelatih yang bagus. Saya datang untuk membuktikan bahwa pemain yang ada di sini adalah pemain yang jauh lebih baik daripada yang mereka bayangkan,” tambahnya.
Milo juga ingin membangun hubungan yang baik antara seluruh pemain. Ia ingin seluruh pemain dapat menikmati pertandingan yang dijalani. Dia mengatakan, yang dilakukannya pada Persis Solo adalah cara membangun hubungan karena tidak ada perbedaan pemain impor, asing maupun lokal.
Menurutnya, semua harus bersatu sebagai sebuah tim. Milo berharap para pemain menikmati permainan, ini karena sepak bola adalah tentang menikmatinya dan kebahagiaan yang kita dapatkan.
Filosofi permainan sepak bola modern akan coba diterapkan oleh Milo. Ia ingin membuat PERSIS Solo menjadi tim yang lebih baik lagi dan memngembangkan permainan tim.
“Filosofi permainan saya menyesuaikan tuntutan dari sepak bola modern sekarang ini. Bagaimana tentang pengambilan keputusan dan menguasai permainan. Kita harus mendapatkan hasilnya. Saya rasa pemain harus merasa berhutang kepada suporter dan juga diri mereka sendiri. Kita harus membuat tim ini menjadi lebih baik lagi dan mengembangkan permainannya. Mungkin saya di sini hanya untuk waktu 4 bulan, tetapi suporter akan selalu ada untuk memberikan dukungan. Kita harus membuat mereka bangga,” kata Milo.
Dia mengaku, tidak mendapatkan tekanan meskipun Laskar Sambernyawa sedang berada pada masa transisi. Ia telah menganalisis pertandingan PERSIS dan rekaman saat sesi latihan.
“Tidak ada tekanan menurut saya. Saya sudah menganalisis permainan tim dan juga pada sesi latihan. Jika kita ingin berproses, maka kita harus mengganti pemikiran kita agar dapat berproses. Kita harus membuat kesatuan antara suporter dan para pemain, harus kuat secara bertahap, pertandingan ke pertandingan. Saya percaya kepada seluruh pemain, seluruh suporter dan seluruh staf,” tuturnya. (***)