JAKARTA – Bukan hanya bulutangkis, tapi berbagai cabang olarhara (cabor) juga ikut dalam Olimpiade Paris 2024 mendatang. Adapun cabor lainnya yakni adalah angkat besi.
Di mana, cabor yang satu ini kerap kali menjadi langganan meraih medali di Olimpiade. Untuk mendukung cabor angkat besi, salah satu BUMN yakni PT Pupuk Indonesia sudah dua tahun terakhir berperan dalam melahirkan lifter-lifter kelas dunia dan juara asia bagi PB PABSI (Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia).
Dikutip dari republika.co.id, Kabid Pembina PB PABSI Hadi Wihardja mengatakan, BUMN melalui PT Pupuk Indonesia sangat berkontribusi bagi angkat besi.
“Mereka aktif dan memberikan dukungan sponsor dalam dua tahun terakhir. Hasilnya sangat positif dengan banyak lifter usia muda kini berkibar di tingkat asia dan international,” ujar Hadi.
Dia mengatakan, dukungan yang selama ini diberikan oleh PT Pupuk Indonesia digunakan untuk menggelar kejuaraan nasional di katergori terbuka, tingkat remaja, dan junior.
“Berkat dukungan BUMN di setiap event PABSI, kini telah muncul para lifter tingkat remaja di bawah 17 tahun dan junior 18 hingga 20 tahun. Bahkan mereka sudah juara Asia di kategorinya,” lanjut Hadi.
Di Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024 di Tashkent, Uzbekistan, yang berakhir 6 Februari lalu, tiga lifter putra dan seorang lifter putri mendulang banyak medali. Rahmat Erwin Abdullah meraih tiga medali emas di kelas 73 kg putra, Rizki Juniansyah (3 perak/73 kg putra), Ricko Saputra (2 perak dan 1 perunggu/ 61 kg putra, dan lifter putri potensial asal Papua, Natasya Beteyob (1 perak dan 2 perunggu/ 59 kg putri)
Peran besar BUMN bagi cabang angkat besi juga disampaikan Sekjen PABSI, Djoko Pramono. Menanggapi adanya wacana untuk mengubah BUMN menjadi koperasi yang beredar di masa kampanye Pilpres 2024 ini, menurut Sekjen PABSI, hal itu sudah melampaui batas.
“Jika ada yang janji kampanye apa-apa atau punya wacana tertentu, baiknya yang masuk akal dan tidak sekadar cari muka. Belum tentu akan menjadi pemimpin atau presiden, tapi sudah punya rencana kebijakan yang drastis serta mengubah semuanya. Ini tidak benar. Padahal selama ini, BUMN sudah banyak membantu kami dan terbukti bantuan itu menghasilkan prestasi,” tegas Djoko Pramono.