JAKARTA – Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia Kantor Wilayah DKI Jakarta mengapresiasi dukungan Dinas Kependukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta yang memberikan layanan kependudukan ke warga binaan di delapan lembaga pemasyarakatan (Lapas), rumah tahan (Rutan) dan lembaga pembinaan khusus anak (LPKA) se-DKI Jakarta.
Dengan begitu, 14.291 orang dari jumlah total warga binaan sebanyak 15.040 orang atau sekitar 95,01 persen tidak kehilangan hak pilih dan akan mengikuti proses pencoblosan dalam Pemilu 2024.
Kepala Kanwil KemenkumHAM DKI Jakarta, Ibnu Chaldun mengatakan, banyak di antara warga binaan di Rutan, Lapas dan LPKA tidak membawa dokumen kependudukan mereka. Sedangkan sebagai salah satu syarat untuk bisa melakukan pencoblosan dalam Pemilu 2024 harus memiliki KTP El, KTP digital atau foto copy KTP.
“Umumnya warga binaan lalai membawa KTP dan seringkali dokumen mereka juga tidak mencantumkan NIK. Solusinya kami kerjasama dengan Disdukcapil DKI Jakarta,” katanya, Rabu (7/2).
Karena itu, Ibnu mengaku sejak November 2023 lalu melakukan pendataan dengan dukungan Disdukcapil DKI Jakarta. Secara teknis Kepala Disdukcapil DKI Jakarta membuat perjanjian kerjasama dengan kepala Rutan dan Lapas untuk melakukan pendataan, pemutakhiran dan sinkronisasi sampai perekaman.
Diakui Ibnu, dari proses menetapkan daftar pemilih sementara (DPS) hingga pada 21 Juni 2023 pleno menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di lokasi khusus Rutan, Lapas dan LPKA terdata sebanyak 14.762 orang. Namun perkembangannya hingga 6 Februari 2023 ini sebagian dari warga binaan telah bebas, mutasi ke Lapas lain di luar DKI Jakarta dan meninggal dunia sehingga terjadi pengurangan.
Selain para warga binaan, Ibnu menjelaskan sebanyak 641 orang petugas yang berjaga dan menjadi petugas KPPS di 56 TPS yang dibentuk akan menggunakan hak pilihnya di 8 Rutan, Lapas serta LPKA se-DKI Jakarta. Dijelaskan Ibnu, dari sebanyak 15.040 orang warga binaan yang ada saat ini sebanyak 14.397 di antaranya merupakan WNI.
“Keseluruhan sekitar 95,01 persen bisa memilih, jauh dari target kami 70 persen. Kami apresiasi dukungan Disdukcapil dan KPU yang terus memberi arahan, ke depan kami siap bersinergi lebih baik,” tegasnya.
Kepala Disdukcapil DKI Jakarta, Budi Awalludin mengatakan, sinergi pihaknya dengan Kanwil Kemenkumham telah lama terjalin baik. Apalagi kegiatan ini dalamrangka mensukseskan hajat nasional Pemilu 2024.
“Kami juga pastikan blanko KTP dari Kemendagri sudah tersedia. Sehingga tidak perlu lagi Suket di DKI Jakarta,” tandasnya.(Rafif)