JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan berbagai kegiatan dalam merayakan Bulan Keselamatan, Kesehatan, Kerja (K3) pada setiap tahun. Kegiatan itu dimulai dari seminar, pemeriksaan kesehatan, bakti sosial hingga ajang penghargaan untuk perusahaan yang berhasil menerapkan K3.
“Kualitas keselamatan, kesehatan, kerja sangat penting untuk mewujudkan tenaga kerja dan lingkungan kerja yang aman. Maka seluruh kegiatan telah kita siapkan bersama Pemprov DKI Jakarta dalam memperingati Hari K3,” kata Direktur PT Smartfren Telecom TBK, Marco Sumampouw saat dikonfirmasi, Sabtu (3/2/2024).
Lebih lanjut, Marco yang dipercaya menjadi ketua Pelaksana Bulan K3 mengatakan, seluruh kegiatan ini sejalan dengan tema Bulan K3 yakni “Sukses Jakarta untuk Indonesia Menuju Kota Global yang Berbudaya K3”.
Oleh karena itu, Marco berharap kegiatan ini bermanfaat untuk memastikan keselamatan, kesehatan para pekerja maupun masyarakat.
“Suluruhnya merupakan elemen yang perlu secara konsisten digaja agar terjadi keberlangsungan usaha. Alhamdulillah tahun 2024 kami ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Bulan K3 Tingkat Provinsi DKI Jakarta,” ucap Marco.
Perlu diketahui, Rangkaian Bulan K3 dimulai pada tanggal 31 Januari 2024 dengan adanya Apel Pembukaan. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan antara lain dengan Safety Run, Gowes K3 Provinsi DKI Jakarta, Lomba Voli, Lomba Futsal, Lomba Tenis.
Tak hanya itu, seluruh panita juga mengadakan pemberian penghargaan Zero Accident, penghargaan program pencegahan HIV/AIDS. Seluruh kegiatan Bulan K3 Provinsi DKI Jakarta 2024 telah dibiayai oleh dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan di DKI Jakarta.
Di Bagian Lain Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengeluarkan dana mencapai Rp 4,6 Miliar untuk santunan para pekerja informal yang meninggal selama tahun 2023.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta, Denny Yusyulian mengatakan dana Rp 4,6 miliar dikeluarkan untuk 110 pekerja informal yang meninggal dan sudah tercover BPJS.
Deny mengapresiasi Pemprov DKI dalam upaya memitigasi masyarakat pekerja dari risiko pekerjaan. Menurut Deny, kini semakin banyak masyarakat pekerja di DKI Jakarta yang terlindungi program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek).(Rafif)