JAKARTA – Negara maju saat ini sudah mencapai kehidupan yang layak bagi masyarakat dalam pemenuhan air dan sanitasi. Seperti Portugal yang sudah memberikan layanan air minum kepada 99 persen penduduknya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berharap pemimpin Indonesia yang baru nanti dapat meningkatkan infrastruktur air, sanitasi, dan konektivitas bagi masyarakat. Ini kemudian ditanggapi oleh Efriza dosen ilmu pemerintahan Unpam.
“Pesan Basuki Hadimuljono itu tepat. Pemerintah kita terlalu fokus kepada pembangunan infrastruktur, untuk menghasilkan investasi. Fokus infrastruktur untuk memastikan menguraikan kemacetan baik,” ujar Efriza kepada Rupol.co, Jumat (23/2/2024).
Dia mengatakan, hanya memang masalah meningkatkan infrastruktur air, sanitasi, untuk kehidupan layak masih belum menjadi prioritas di negeri ini. Menurut Efriza, Pak Bas memahami sebuah negara maju tentu juga didukung oleh kehidupan masyarakatnya dalam kategori layak kehidupannya.
“Tentu saja, persoalan gizi buruk, juga didukung karena fakta kehidupan yang layak dari infrastruktur air dan sanitasi belum terjamin. Bahkan, persoalan kesan kumuh, tempat tidak layak huni, ini karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap infrastruktur air dan sanitasi,” tuturnya.
Efriza mengatakan, jika melihat pernyataan Basuki Hadimuljono ia menunjukkan bukti ketulusan jiwanya melihat persoalan kita. Berpikir kita harus layak dulu baru makmur, nah kemakmuran harus dengan konektivitas.
“Meski Basuki Hadimuljono dari PDIP yang merupakan pemerintah saat ini tapi sekaligus oposisi pra dan pasca pilpres. Saya melihat masukan Basuki patut direnungkan, sebaiknya malah dikerjakan. Ini adalah masukan, komentarnya yang bernilai positif, ia menunjukkan sosok politisi yang memang tulus dan peduli kepada kepentingan masyarakat, bangsa, dan negaranya,” tambahya.