JAKARTA – Linda Susanti bersedia menyampaikan sumber dana yang dimilikinya selama ini. Sebaliknya, Linda Susanti meminta kepada Ahmad Sulaiman dan Kam alias Hankam hasbi dapat membuktikan nomor seri emas yang pernah Dia berikan untuk cicilan kepada Linda didepan penyidik Polda Metro Jaya.
Selain menjalankan aktivitas di bidang bisnis, Linda Susanti merupakan motivator, sering bertemu warga binaan dan memotivasi, dia juga menyempatkan waktu mendengarkan cerita hingga keluh kesah para warga binaan.
Linda Susanti mengatakan, dari penuturan warga binaan di lapas, ternyata tidak semua penghuni hotel prodeo itu merasa melanggar hukum.
“Sebenarnya banyak warga binaan yang seharusnya diselamatkan, namun tidak terselamatkan,” ujarnya
Ia mencontohkan, saat di persidangan, mereka tidak mempunyai kekuatan menyampaikan kronologis yang sebenarnya terhadap suatu peristiwa hukum yang didakwakan kepadanya di depan majelis hakim, karena diberikan waktu yang terbatas untuk mengungkapkan fakta dan kebenaran tersebut.
Mereka berharap, hakim bisa memberikan keadilan dan hati nurani dalam mengkaji dan menganilis fakta dan kebenaran yang disampaikan terdakwa di persidangan, baik di pengadilan tingkat pertama, banding di pengadilan tinggi, kasasi maupun PK di MA. Karena keputusan hakim sangat menentukan nasib seseorang.
“Akhirnya, mereka hanya bisa pasrah ketika hakim memvonis orang tersebut bersalah. Meskipun orang tersebut merasa tidak bersalah,” ungkapnya.
Berkaca dari nasib warga binaan yang tidak bersalah, akhirnya menjadi orang yang disalahkan, Linda merenungi dilema hidupnya yang sedang dihadapi saat ini. Dia merasa menjadi korban ketidakadilan atas pelaporan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penggelapan uang dan emas oleh pegawai di Mahkamah Agung (MA), Ahmad Sulaiman alias Leman.
Linda meyakini apa yang dilaporkan Sulaiman kepadanya adalah bentuk pendzoliman. Dirinya justru telah dibohongi Sulaiman, Sulaiman meminta uang Rp 3 miliar sebagai uang lembur pengerjaan ringkasan memori kasasi ayah angkatnya yang akan dibacakan oleh hakim di sidang kasasi MA.
Tak hanya itu, Linda juga menggelontorkan 300.000 dolar Singapura, 2.100.000 dolar Singapura, dan emas seharga 1.000.000 dolar Amerika Serikat untuk membayar tanah sengketa di Medan dan perkaranya sedang ditangani Sekretaris MA, Hasbi Hasan. Jika Linda bisa membantu membiayai tanah tersebut akan menjadi miliknya.
Polemik hubungan Linda dengan Sulaiman mulai muncul tatkala hakim kasasi MA memutuskan hukuman Ayah angkatnya naik 1 tahun. Padahal, ketika di tingkat banding di pengadilan tinggi, hakim memutuskan hukuman turun 5 tahun dibandingkan vonis di pengadilan tingkat pertama yang menghukum 20 tahun.
Hubungan baik dengan beberapa pejabat yang dibangun Linda sebagai motivator warga binaan di lapas di Indonesia, “dimanfaatkan” Sulaiman untuk menjalin komunikasi dengan petinggi di KPK.
“Saya diminta Sulaiman hanya untuk mengecek perkara Hasbi Hasan di KPK. Untuk urusan yang lain, bukan kewenangan saya,” jelasLinda.
Ia mengaku menuruti permintaan Sulaiman supaya uangnya dikembalikan. Sulaiman memang mengembalikan uang Linda dengan cara menyicil. Berdasarkan catatan dan bukti pembayaran utang Sulaiman kepada Linda dengan rincian 100.000 dolar Singapura, 10.000 dolar Singapura, 80.000 dolar Singapura, 10.000 dolar Singapura, dan 3 batang emas.
“Jadi, utang Sulaiman kepada saya belum semuanya dibayarkan,” imbuhnya.
Tapi, apa yang dialami Linda di kemudian hari? Dia justru dilaporkan Sulaiman ke Polda Metro Jaya atas dugaan penggelapan uang asing dan emas.
Ujian Hidup
Sebagai orang yang merasa disudutkan atas pelaporan Sulaiman ke Polda Metro Jaya, namun ia berusaha tegar dan akan menghadapi permasalahan ini.
Linda mengakui, mulai tahun 2023 ujian hidup yang dihadapinya bertubi-tubi. Tahun 2022 ia dipercaya kembali oleh investor dan diberikan modal sesuai jumlah aset yang telah ditanda tangani di notaris. Di tahun yang sama, uang yang pernah diberikan kepada Sulaiman dikembalikan dengan cara dicicil.
Bergeser ke tahun 2023, Sulaiman berjanji akan melunasi uang namun mengharuskan Linda membantu perkara yang sedang dihadapi Hasbi Hasan. Kenyataan hidup yang lain, orang yang sudah dipercaya Linda dalam proyek tambang dan minyak telah menipu dirinya.
“Akibat tertipu, terpaksa uang dolar Singapura dan 3 batang emas yang pernah Sulaiman bayarkan, langsung saya berikan kepada investor yang meminjamkan saya modal untuk proyek pertambangan dan minyak,” tuturnya.
Linda menjamin pihak penyidik yang menangani laporan Sulaiman bahwa fisik uang dan emas itu masih ada di pihak investor yang memberinya modal.
“Jika polisi membutuhkan bukti, akan saya buktikan sumber dananya. Artinya, emas dan dolar yang diberikan dari Sulaiman masih ada di investor saya fisiknya, dan waktu itu fisiknya difoto oleh investor saya,” paparnya.
Linda pun meminta pihak penyidik untuk membuktikan nomor seri emas dan nomor seri dolar yang pernah diberikan Sulaiman kepadanya. Hal ini, menjadi kunci penting terkait tuduhan penggelapan uang dolar dan emas Sulaiman kepada Linda.
Linda juga merasa janggal, karena total uang dolar dan emas yang diterima Linda dalam berkas laporan Sulaiman ke penyidik sangat fantastis.
“Jika semua saya terima, utangnya mungkin sudah selesai kepada saya,” imbuhnya.
Linda khawatir dirinya difitnah oleh Sulaiman yang ujung-ujungnya tidak ingin membayar sisa utang tersebut.
“Karena, pada saat bersamaan saya pun menukar uang dolar untuk urusan minyak dan tambang, yang saat ini saya juga kena tipu. Proyek tambang dan minyak tersebut berada di Jambi. Jika saya tidak menjelaskan secara rinci, akan menjadi kelemahan saya karena diduga penyidik mengira saya tukar dolar diwaktu berdekatan, dan hal ini dimanfaatkan oleh Sulaiman, bahkan oleh si penipu proyek yang akhirnya malas-malasan mengembalikan kembali uang saya,” urainya.
Menurutnya, keterangan dan penjelasan ini akan menjadi terang benderang bagi pihak penyidik. Linda tidak ingin dirinya yang sudah berniat baik untuk Sulaiman dan sudah memberikan waktu kepada orang yang menipu dirinya di proyek tambang dan minyak ternyata mereka memanfaatkan dirinya.
Sebaliknya, Linda menekankan, jika Sulaiman tidak bisa membuktikan dan pihak penyidik menerima sesuatu yang belum jelas nomor seri uang dan emas, dia khawatir akan menjadi boomerang untuk semuanya.
“Dan diduga benar, emas dan dolar yang Sulaiman berikan kepada saya adalah milik petinggi-petinggi, sehingga diduga laporan kemarin saya dikriminilisasikan, itu bentuk arahan dan atensi dari petinggi. Terbukti, ketika Sulaiman melaporkan dan saya mendengar keterangannya langsung, tidak ada 2 alat bukti dari Sulaiman. Bahkan Sulaiman ketika saya tantang untuk memberikan somasi tidak pernah sampai ke saya langsung, terkesan somasi tersebut sembunyi-sembunyi,” bebernya.
Bahkan, Linda memastikan bila emas dan uang dolar itu dari hasil kejahatan, dia tidak akan pernah mau menggunakannya.
“Tetapi, saya akan usut perlakuan ini, baik dari pihak penyidik, oknum MA, dan juga Adik dari Hasbi Hasan yang saya juga sama sekali tidak mengetahui Kam adalah adik dari Hasbi Hasan,” tukasnya.
Linda menegaskan akan membuktikan sumber dana yang dimilikinya dari mana dan dari siapa saja. Dia juga meminta Sulaiman serta Kam alias Hankam Hasan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan harus buktikan sumber dananya darimana, serta nomor seri emas yang harusnya diketahui oleh Sulaiman atau pemilik emas itu sendiri.
“Karena konteks uang yang Sulaiman berikan kepada saya adalah uang pengembalian cicilan kasasi yang gagal. Bahkan Sulaiman masih harus mengembalikan sebanyak 40 miliar jika ditotal di bulan ini kurs dolarnya, karena saya mau Sulaiman kembalikan dalam bentuk mata uang dolar lagi,” pungkasnya.
Sulaiman sendiri, seperti diutarakan Linda, pernah menceritakan sumber dana yang dia bayarkan kepadanya adalah milik para petinggi yang ingin Hasbi Hasan bebas. Setelah Linda mengetahui Sulaiman bercerita hal itu, Linda memberikan pesan WhatsApp kepada Firli Bahuri, dengan harapan Ketua KPK tersebut bisa bertemu dengan Linda. Namun, pertemuan itu tidak terlaksana.
Setelah kemelut uang cicilan yang diberikan Sulaiman ketahui Linda berasal dari petinggi-petinggi, diam-diam Linda tidak ingin peduli lagi untuk membantu Hasbi Hasan.
“Karena di dalam diri saya adalah fokus bagaimana uang yang pernah saya berikan dikembalikan oleh Sulaiman. Saya mulai mengikut keinginan Kam yang menginginkan Hasbi Hasan bebas. Kam selalu intervensi saya. Bahkan dalam satu momen pertemuan bersama agar Sulaiman kembali memberikan cicilan kepada saya, saya tahu mungkin direkam oleh Kam, tapi tujuan saya adalah uang kasasi kembali,” Linda kembali menjabarkan persoalan tersebut.
Ia menambahkan, “Saya pikir kejahatan mereka harus saya lawan dengan mengikuti cara mereka. Jika tidak dilawan, maka masa depan saya akan hancur, bahkan oknum-oknum akan bebas di luaran sehingga akan ada korban berikutnya lagi.”
Untuk itu, Linda meminta kepada Polda Metro Jaya agar menghadirkan sumber dana yang katanya diberikan untuk pembebasan Hasbi Hasan melalui dirinya sebanyak 1.500.000 dolar AS. Kenyataannya, Linda hanya menerima 10% dari nilai yang Sulaiman berikan. Persentase uang sebesar itu pun untuk pergantian kasasi yang gagal.
Linda berharap perkara ini tidak ditunggangi oleh petinggi yang mempunyai kepentingan. Jika ditumpangi, dia sebagai warga Indonesia yang mencintai Indonesia akan melawan oknum-oknum tersebut sampai titik darah penghabisan.
“Dan tidak mengurangi rasa hormat, saya adalah manusia biasa yang memohon maaf kepada orang yang mengenal dan mungkin pernah saya sakiti, baik itu yang disengaja ataupun tidak, jangan ikut campur sesuatu yang belum tahu persis kejadiannya. Prinsipnya, dengan saya mempunyai perusahaan media massa adalah untuk menyuarakan kebenaran. Saya tidak ingin ada informasi berita yang dipotong-potong, karena makna dan intisarinya
nanti akan berbeda,” jelasnya.