JAKARTA – Pasangan calon presiden dan wakil nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD berjanji untuk mensejahterakan guru ngaji dan marbot masjid di seluruh Indonesia jika menang pada perhelatan Pilpres 2024 nanti.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Iwan Setiawan mengatakan bahwa Ganjar-Mahfud sangat memperhatikan nasib jutaan guru ngaji yang tercatat oleh pemerintah lewat Kementerian Agama (Kemenag). Namun selama ini mereka hanya upah seadanya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
“Padahal, kerja mereka sama mulianya sebagai guru. Selain mengajarkan baca-tulis Al-Quran bagi anak-anak muslim, dari 240 juta umat muslim di Indonesia, mereka pun ikut mendidik budi pekerti dan akhlak anak-anak Indonesia. Maka, sangat disayangkan jika profesi ini jauh dari perhatian banyak pihak,” kata Iwan di Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Sementara itu, Ganjar Pranowo sendiri sudah memikirkan dan memberikan jalan keluar untuk membantu meringankan pada guru ngaji ini. Saat masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah saja, Ganjar telah memberikan program bantuan untuk guru ngaji.
“Mas Ganjar memberikan guru ngaji tambahan upah lewat dana hibah Pemprov Jawa Tengah. Skema ini alhamdulillah berjalan baik dan berhasil di Jawa Tengah. Maka Mas Ganjar akan memperluas penerapan program ini ke skala nasional,” jelasnya.
Sebab, kata Iwan, Ganjar melihat bahwa kesejahteraan guru adalah bagian dari cara memperbaiki dan menguatkan kualitas, karakter, serta akhlak generasi mendatang bangsa ini.
“Indonesia memiliki jutaan guru ngaji yang perannya sangat penting dalam membentuk karakter dan akhlak anak-anak kita. Sayangnya, selama ini mereka tidak mendapatkan apresiasi yang layak. Menurut survei Kementerian Agama, 65 persen dari guru ngaji berpendapatan di bawah Rp2 juta,” katanya.
Dengan demikian, kedepan, Ganjar-Mahfud memiliki rencana untuk meningkatkan pengakuan dan dukungan terhadap guru ngaji dan pendidik keagamaan. Ini termasuk memberikan insentif sebesar Rp1 juta, untuk menghargai dan memastikan bahwa profesi ini dilihat sebagai pekerjaan yang layak, optimal, dan kompeten.
Selain itu, mereka juga berencana untuk memberikan jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan kepada guru ngaji dan pendidik keagamaan lainnya.
“Saat Mas Ganjar menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, ia sudah menggagas program insentif untuk guru keagamaan. Selama berjalannya program dari 2019 hingga 2023, total realisasi pemberian insentif kepada guru keagamaan telah mencapai Rp1,2 triliun,” pungkasnya. (dfp)