JAKARTA – Ganjar Pranowo yang kini menjadi calon presiden (capres) yang diusung oleh PDIP digadang-gadang mirip dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Sandiaga Uno.
Bahkan, Sandi menyebutkan Ganjar adalah Jokowi 3.0. Efriza pengamat politik dari Citra Institute mengatakan, pernyataan Sandi iini tidak lain bukan merubah taktik semata, tetapi memungkinkan banyak tafsir.
Pertama disebutkan Efriza adalah, tafsir yang jelas-jelas punya tujuan merebut ceruk pemilih yang loyal kepada Jokowi. Di mana ini artinya PDIP menyadari jika mau merebut ceruk pemilih yang menyukai Jokowi, maka Ganjar harus melunak dalam sikap terhadap Gibran dan Jokowi.
“Kedua, sikap ini, sepertinya tidak akan 100 persen diikuti oleh PDIP, sebab Hasto selaku Sekjen masih menyerang Jokowi, Kaesang dan Prabowo, meski juga menggunakan narasi Ganjar mirip Jokowi,” ungkap Efriza kepada Rupol.co, Senin (18/12/2023).
Ketiga, dikatakan Efriza yakni jelas narasi PPP dan PDIP sepertinya sudah berbeda, sepertinya, PPP secara tidak langsung melalui Sandiaga Uno ada pesan tersembunyi, diperkirakan PPP khawatir jika berseberangan dengan Jokowi maka PPP semakin mendekati kenyataan tak akan lolos di parlemen.
“Ia ingin mendapatkan kecipratan pemilih Jokowi. Sebab, jika tetap menyerang Jokowi, maka PPP turut akan mendapatkan sentimen negatif dari publik, karena membenci Jokowi, padahal sudah pernah diselamatkan PPP dari yang ‘kurang darah’ dibawah kepemimpinan Suharso Monoarfa menjadi lebih memberi semangat untuk kader diawal-awal dibawah kepemimpinan Moerdiono yang merupakan Wantimpres dari Jokowi” kata dia.
Apalagi sekarang ini, ditambahkan Efriza, Moerdiono kepemimpinannya sedang digoyang dari internalnya. Yang mana kata Efriza, artinya Moerdiono butuh mendekat kepada penguasa saat ini, untuk turut menyelematkan posisinya di PPP, agar kekuatan di internal tidak mencari dukungan kepada penguasa.