PATI – Satlantas Polresta Pati memiliki ide tersendiri dalam upaya menggencarkan program Polda Jateng Zero Knalpot Brong.
Adapun ribuan knalpot brong hasil dari operasi penindakan Satlantas Polresta Pati dalam empat bulan terakhir dibentuk dan dirangkai sedemikian rupa menjadi monumen berbentuk ikan bandeng. Monumen ini kemudian dipasang di bundaran air mancur sebelah barat Alun-Alun Pati, Jumat (12/01/2024).
Kapolresta Pati Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama yang diwakili Kasat Lantas Polresta Pati Kompol Asfauri mengungkapkan bahwa monumen bandeng berukuran panjang 11,5 meter dan tinggi 2 meter ini terbuat dari 4.031 knalpot brong.
Diakuinya, bahwa ide membuat monumen bandeng ini muncul karena bandeng merupakan salah satu produk unggulan khas Pati.
“Terbuat dari 4.031 knalpot brong yang kami dapatkan dalam operasi empat bulan terakhir,” kata Asfuri.
“Pembuatan monumen bandeng ini membutuhkan waktu sekitar 10 hari. Monumen ini dikerjakan oleh pengrajin di Rendole, Pati”, ungkapnya.
Melalui keberadaan monumen diharapkan mampu mengedukasi pada pengguna sepeda motor agar tidak menggunakan knalpot brong.
“Hal ini dalam rangka menciptakan situasi kamseltibcarlantas (keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas). Tugu atau monumen ini jadi pengingat bagi pengguna jalan yang melintas di area alun-alun, jantung Kota Pati,” jelasnya.
Asfauri juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Pati sangat merespon positif terhadap kreativitas Satlantas Polresta Pati ini. Bahkan, penentuan lokasi ini juga dilakukan lewat koordinasi bersama Penjabat (Pj) Bupati Pati dan pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Setelah ini, kami tetap akan menggencarkan razia knalpot brong. Namun kami tetap mengutamakan kegiatan preventif dan edukatif, baik kepada pengendara sepeda motor, produsen, maupun bengkel-bengkel penjualan aksesoris sepeda motor”, pungkasnya.
Ia menegaskan, terdapat satgas khusus yang kami bentuk untuk penanganan knalpot brong ini. Apabila ditemukan di jalan, tentunya akan di lakukan tindakan tilang dan disita .
Nur Ajay, warga Kutoharjo, Pati, menilai monumen ini unik dan menarik.
“Ini ide kreatif sebagai bukti bahwa polisi di Pati serius memberantas knalpot brong,” ucap dia.
Nur Ajay selama ini mengaku merasa terganggu dengan para pengguna knalpot brong yang berseliweran di jalanan. Menurut dia, suara knalpot brong bising, mengganggu ketenangan.
“Masyarakat kan butuh ketenangan. Kasihan mereka yang punya anak kecil atau lansia. Karena itu saya setuju kalau dibuat monumen ini. Bisa jadi spot foto baru yang estetik,” tandasnya. (ZUL)