BANDUNG – Berdasarkan informasi dari Kabid Humas Polda Jawa Barat, korban yang meninggal dalam kecelakaan Kereta Api Turangga dan Kereta Api Lokal, berjumlah sebanyak 3 orang. Sementara jumlah korban yang mengalami luka-luka ada sebanyak 24 orang.
Seluruh korban yang luka, sudah dibawa ke RSUD Cicalengka, untuk mendapatkan perawatan intensif.
Hal ini disampaikan oleh Kombes Pol Ibrahim Tompo saat mengikuti proses evakuasi para korban, di lokasi kejadian di Cicalengka, Kabupatena Bandung, Jawa Barat.
“Iya, jumlah korban yang meninggal atas insiden tabrakan ini yaitu sebanyak 3 orang,” ungkap Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Ketiga korban tewas tersebut adalah Pramugara, Masinis dan Asisten Masinis.
“Pramugara KA Turangga, masinis dan asisten masinis KA Lokal,” katanya.
“Sementara data yang kita peroleh ada 3 korban meninggal dunia, masinis dari kereta api, kemudian asisten masinis kereta api lokal Padalarang serta pramugara Kereta Api Turangga,” kata Ibrahim.
Ibrahim menjelaskan sejumlah petugas gabungan juga sudah berada di lokasi untuk mengevakuasi korban lain maupun badan kereta. “Jadi untuk sementara korban yang lain sedang dilakukan pendataan termasuk yang luka,” jelasnya.
Sementara VP Public Relations KAI, Joni Martinus, mengatakan PT KAI melakukan rekayasa lalu lintas usai adanya tabrakan kereta di Cicalengka, Bandung. Tujuannya agar perjalanan kereta tidak terganggu.
“Dapat kami sampaikan bahwa perjalanan kereta api saat ini kita melakukan rekayasa polo operasi dengan memutar, jadi tetap kereta apinya berjalan tapi memutar,” kata Joni.
Kereta api yang melalui jalur selatan akan diputar. Joni meminta masyarakat memberikan pengertian karena perjalanannya akan menjadi lebih lama.
“Dengan adanya kejadian tersebut maka kereta api yang menuju ke selatan itu memutar dari Bandung menuju ke Cikampek lalu ke Kroya,” jelas Joni.