Bogor – Pemerintah Kota Bogor saat ini tengah mempersiapkan transportasi baru yakni kereta trem. Rencananya kereta trem akan terintegrasi dengan kereta LRT Jabodetabek untuk memudahkan mobilisasi masyarakat Jabodetabek.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, akan ada empat koridor yang direncanakan. Koridor 1 sepanjang sekitar 9 kilo meter membutuhkan anggaran sekitar 1,8 triliun.
dari total anggaran untuk empat koridor mencapai kurang lebih Rp 7 triliun.
“Ada beberapa skema pembiayaan yang sedang dipikirkan termasuk investasi. Peran swasta dapat dilibatkan dengan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha) atau investasi,” kata Dedie, Kamis (18/1).
Dikatakan Dedie sudah ada beberapa investor yang melirik proyek ini salah satunya adalah PT Yinke Matriks Indo. Terlebih, kehadiran LRT memantik Pemkot Bogor untuk mempercepat pembangunan moda transportasi tersebut.
“Pemkot Bogor sedang mempersiapkan peraturan wali kota (Perwali) tentang penugasan kepada Perumda Trans Pakuan (PTP) yang nantinya kami berikan tugas untuk memfinalisasi hasil feasibility studies yang sudah dilakukan berbagai pihak,” tuturnya.
Dalam Perwali itu nantinya PTP juga diberi tugas untuk membahas soal skema pembiayaan trem salah satunya lewat investor.
“Ada kisi-kisinya di dalam Perwali ini, apa yang boleh dan enggak boleh. Terus apa yang harus jadi pegangan oleh PTP dalam rangka ketika ketemu investor,” sebutnya.
Langkah berikutnya Pemkot Bogor akan menyelaraskan percepatan pembangunan LRT ke Kota Bogor, sesuai yang disampaikan Presiden (Joko Widodo) di beberapa forum.
Ia mengklaim pembangunan trem demi mengatur pergerakan masyarakat di Kota Bogor. Ia menegaskan transportasi publik harus terintegrasi.
Dedie lantas mengutip Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Oleh karena itu, Pemkot Bogor merasa kehadiran trem perlu dikebut.
“Pemerintah pusat sudah bangun double track Paledang-Sukabumi, tentu pergerakan masyarakat ini harus dipertimbangkan, enggak mungkin di kotanya berantakan. Makanya, antara Baranangsiang, Paledang, Stasiun Bogor, dan titik keramaian lain harus diintegrasikan,” imbuhnya.
Perlu diketahui lokasi yang akan dilalui trem lainnya yang sudah diumumkan adalah koridor 2 Warung Jambu-Pengadilan dengan 10 stopplaats, koridor 3 Warung Jambu-Lippo Plaza dengan 12 stopplaats, dan koridor 4 Terminal Baranangsiang-Ekalokasari dengan 12 stopplaats. (WSH)