Jakarta – Tiga siswa SMPN 88 Palmerah Jakarta Barat ditabrak oleh gurunya. Awalnya sang guru ingin keluar dari halaman sekolahnya menggunakan mobil pribadi, Kamis (11/1).
Dikutip dari Tribun video, Selasa (23/1) biasanya sang guru meminta bantuan ke rekannya yang lain untuk memundurkan kendaraannya. Namun teman guru yang sering dimintain bantun tidak ada di sekolah.
Namun teman guru yang sering dimintain bantun tidak ada di sekolah.
Pada akhirnya guru tersebut nekat memundurkan mobilnya sendiri hingga menabrak tiga siswanya.
Tiga siswa berinisial A, K dan AD sedang berada di depan pos security SMPN 88 Palmerah.
Siswa A harus terjepit di antara pos security dengan mobil hingga telur rahimnya rusak dan masih dalam perawatan medis di RS Pelni.
Terburuknya, siswa A ini ketika sudah menikah nanti tidak bisa mendapatkan keturunan atau tak bisa hamil. Siswa K dan AD mengalami luka dan sesak nafas namun saat diperiksa lebih lanjut kondisinya baik-baik saja.
Dinas Pendidikan DKI sudah mengevaluasi SMPN 88 Palmerah usai peristiwa tiga siswa ditabrak oleh gurunya, Kamis (18/1).
Kepala Dinas Pendidikan DKI Purwosusilo mengatakan, pembinaan dan evaluasi terhadap seluruh guru dan sekolah selalu dilakukan secara rutin.
Termasuk pasca tragedi naas di SMPN 88 Palmerah karena di sana tidak ada lahan parkir kendaraan mobil.
Sehingga, ia meminta kepada guru tidak parkir di halaman sekolah yang sempit karena bisa membatasi ruang gerak siswa.
“Saya sudah sampaikan ke Kepala Sekolah, kalau ibu (Kepsek Sulistyowati) kalau tahu lokasinya begitu jangan izinkan guru parkir mobil di dalam,” ujar Purwo, Jumat (19/1/2024).
Purwo berharap, peristiwa kecelakan di SMPN 88 Palmerah bisa jadi pelajaran bagi seluruh sekolah yang ada di Jakarta.
Sehingga, seluruh sekolah yang tidak ada lahan parkir mobil agar tidak menbawa kendaraan roda empat.
“Yang jelas guru yang bersangkutan sudah kita panggil dan evaluasi,” pungkasnya. (WSH)