JAKARTA – Indonesia Polling Stations (IPS) kembali merilis survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden. Dari 3 calon, paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka melesat berada di posisi teratas, disusul paslon nomor 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar lalu paslon 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
“Ketika IPS mengajukan pertanyaan kepada responden, jika saat ini dilaksanakan pemilihan presiden (Pilpres) siapakah yang akan dipilih dari tiga pasangan calon (paslon) presiden-wakil presiden yang ada saat ini. Hasilnya, sebanyak 51,8 persen responden menjatuhkan pilihannya pada Prabowo-Gibran. Sedangkan Anies-Muhaimin hanya dipilih 21,3 persen responden, sementara Ganjar-Mahfud kian terbenam dengan elektabilitas 19,2 persen saja. Warga yang belum bisa membuat keputusan (undecided) tinggal 7,7 persen,” ujar Peneliti Indonesia Polling Stations (IPS) Alfin Sugianto saat merilis survei secara daring, Selasa, (16/1/2024).
Lanjutnya bahwa rontoknya elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD menurut analisis IPS memiliki korelasi dengan debat capres pada tanggal 7 Januari 2024 lalu.
“Pada debat saat itu, secara mengejutkan terjadi duet maut antara Anies dan Ganjar untuk menjalankan strategi serangan total. Hasilnya, duet ofensif kedua capres itu justru menjadi bumerang. Tingkat antipati publik terhadap keduanya semakin meningkat, sementara gelombang simpati publik terhadap Prabowo semakin menguat,” kata Alfin.
Hal ini jelas Alfin, terkonfirmasi dengan tegas bahwa elektabilitas Anies-Muhaimin cenderung stagnant dan Ganjar-Mahfud semakin terbenam di posisi juru kunci.
“Pada saat yang sama, pasangan Prabowo-Gibran yang terus dihujani serangan dan kritik malah kebanjiran simpati publik luas. Elektabilitas Prabowo-Gibran telah melewati ambang batas minimal untuk memenangkan Pilpres dalam satu putaran saja. Jika trend seperti ini terus berlanjut hingga 14 Februari 2024 nanti, dalam arti tidak ada gempa politik di tanah air, hampir pasti Prabowo-Gibran akan menuntaskan Pilpres 2024 hanya dalam satu putaran saja,” kata Alfin.
70,2 % Publik Ingin Pilpres Hanya Satu Putaran
Lembaga Survei Indonesia Polling Station (IPS) merilis temuan terbarunya pada Selasa (16/1). Hasilnya, mayoritas responden ingin pemilu 2024 digelar cukup dalam satu putaran.
Dalam pertanyaan “apakah Anda setuju atau tidak setuju seandainya pilpres berlangsung dalam satu putaran saja?”, sebanyak 70,2% responden setuju jika pesta rakyat itu selesai dalam satu putaran.
“Mayoritas publik sebanyak 70,2% responden mengaku setuju apabila pilpres selesai dalam satu putaran saja,” kata peneliti senior IPS Alfin Sugianto dalam paparannya secara daring.
Sementara, sebanyak 15,6% responden mengaku tidak setuju dengan pilpres yang hanya berlangsung satu putaran dan sisanya 14,2% responden menjawab tidak tahu atau _undecided_.
Alfin menjelaskan bahwa alasan dari mayoritas publik memilih satu putaran pemilu yaitu hemat biaya dan efektivitas waktu. Mengingat, penyelenggaraan pemilu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit dan tidak sebentar.
Survei IPS ini dilakukan tanggal 7 hingga 14 Januari 2024 di 38 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Jumlah sampel survei IPS kali ini sebesar 1220 responden, diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling). Margin of error +/- 2,8 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Sementara pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon (telepolling) oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner.