Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menegaskan bahwa sampai dengan saat ini belum ada bukti bahwa ada data KAI yang bocor akibat terkena serangan Ransomware seperti yang dinarasikan di media massa.
Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengatakan, pihak PT KAI (Persero) tengah melakukan investigasi secara mendalam.
“Kami menegaskan bahwa sampai dengan saat ini belum ada bukti bahwa ada data KAI yang bocor seperti yang dinarasikan. Kami akan tetap melakukan investigasi secara mendalam untuk menelusuri isu tersebut,” kata Ixfan, Selasa (16/1).
Ixfan memastiam bahwa seluruh data KAI aman. Hingga saat ini seluruh sistem operasional IT, pembelian tiket online KAI, serta layanan face recognition boarding gate di semua stasiun masih berjalan dengan baik.
“Masyarakat juga tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur face recognition boarding gate yang dipergunakan oleh KAI. Sebab KAI telah memiliki manajemen keamanan informasi yang baik,” imbuhnya.
PT KAI (Persero) juga telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Keamanan Informasi berstandar internasional ISO 27001 tentang Standardisasi Manajemen Keamanan Informasi.
Untuk langkah lebih lanjut, KAI akan bekerja sama dengan pihak berwajib mengusut kasus tersebut. KAI berkomitmen tidak akan tunduk akan kejahatan pemerasan ini.
“KAI secara berkala terus meningkatkan keamanan siber demi kenyamanan para pelanggan untuk tetap menggunakan jasa transportasi massal kereta api yang nyaman, aman dan tepat waktu,” pungkasnya. (WSH)