Aceh – Petani padi sawah di kawasan Kabupaten Pidie Provinsi Aceh, kini semakin resah. Pasalnya serangan hawa wereng cokelat ke lahan sawah musim tanam rendengan (musim tanam pertama) milk mereka kini semakin parah. Hama berbahaya itu menyerang tanaman padi berusia 70 hari dan hingga 100 hari.
Serangan hama berukuran kecil berwarna cokelat itu sudah berlangsung sekitar sebulan terakhir. Awalnya menyerang lahan sawah di Kecamatan Geulumpang Baro, Geulumpang Tiga, Mutiara Timur dan Kecamatan Tiro Teuruseb.
Parahnya serangan hama berjalan miring dan bersayap terbang tersebut kini semakin meluas. Yaitu sudah menyebar ke Kecamatan Peukan Baro, Simpang Tiga, Indrajaya dan Kecamatan Delima.
Koordinator POPT-PHP (Pengamat Organismen Pengganggu Tanaman-Pengamat Hama Penyakit) dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh di Kabupaten Pidie, Mahzal, kepada Media Indonesia, Minggu, 18 Februari 2024 mengatakan, pihaknya telah turun ke beberapa lokasi terkena serangan.
Sesuai pengamatan mereka, sekitar 80 persen lahan sawah yang terserang hama wereng cokelat itu adalah tanaman padi mamakai benih galur (benih tidak dilepas sebagai varietas). Jenis benih galur belum lulus uji laboratoriumdan tidak direkomendasi terkait ketahanan serangan hama penyakit.
“Hasil temuan petugas kami tidak merata satu hamparan, tapi bertumpuk-tumpuk tersebar di beberapa kawasan. Setelah kami telusuri lebih dalam, ternyata 85 persen yang terserang hama wereng cokelat di Pidie adalah ber benih galur. Padahal sudah berulang kali dianjurkan menggunakan benih varietas yang sudah dilepas pemerintah. Jangan memakai benih galur yang tidak jelas,” kata Mahzal.
Dikatakan Mahzal petani tergius menggunakan benih galur karena alasan produksi lebih tinggi. Itu sebabnya sebagian petani tidak peduli lagi bagaimanan daya tahan hama penyakit.
Menurutnya, lebih bahaya lagi populasi hala wereng cokelat cukup cepat. Akibatnya serangan itu cukup menular dan meluas ke lahan ber benih varietas lain. Itu bisa jadi setelah serang bertubi-tubi, sehingga kekebalan tanaman padi varietas di luar galur juga terkena serangan. (Wsh)