BANGKOK – Mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra dibebaskan bersyarat pada Minggu (18 Februari), kata pengacaranya.
Miliarder berpengaruh, yang partai keluarganya kini berkuasa di Thailand, dibebaskan dari tahanan rumah sakit selama enam bulan karena penyalahgunaan kekuasaan dan konflik kepentingan, yang diubah dari delapan tahun menjadi satu bulan oleh raja negara tersebut.
Dilansir Reuters, Thaksin, 74 tahun, meninggalkan rumah sakit dengan mobil van Mercedes hitam pada Minggu pagi, mengenakan kemeja hijau dan lengan di gendong, duduk di samping putri bungsunya, Paetongtarn Shinawatra, pemimpin partai Pheu Thai yang berkuasa.
Thaksin memenuhi syarat untuk mendapatkan pembebasan bersyarat karena usianya, kondisi kesehatannya dan masa hukumannya, serta telah ditahan di rumah sakit karena alasan kesehatan.
Kendaraan tersebut terlihat tiba di kediaman keluarga tersebut di Bangkok sekitar 25 menit kemudian.
Perdana Menteri Thailand yang paling terkenal, Thaksin, telah menonjol dalam politik selama dua dekade, meskipun dia mengasingkan diri selama 15 tahun untuk menghindari penjara. Dia juga menyebut tuduhan terhadap dirinya dibuat oleh musuh-musuhnya untuk menjauhkannya dari politik Thailand.
Thaksin secara dramatis muncul dari pengasingan pada bulan Agustus 2023 untuk menjalani hukuman penjara dan disambut oleh sorak-sorai massa pendukungnya. Dia dipindahkan ke rumah sakit karena menderita tekanan darah tinggi dan nyeri dada pada malam pertamanya di penjara, dan sejak itu ditahan di sana.
Thaksin telah menjadi pusat perebutan kekuasaan yang telah berlangsung lama di Thailand antara para elite yang bertikai, pertarungan yang terus-menerus ditandai dengan aksi protes jalanan yang terkadang disertai kekerasan oleh gerakan-gerakan yang bersaing dan penggulingan tiga pemerintahan yang didukung Shinawatra melalui keputusan pengadilan dan kudeta militer.
Sumber: Channelnewsasia.com