Jakarta – Akselerasi Puskesmas Indonesia (APKESMI) berharap puskesmas mampu berkontribusi meningkatkan mutu pelayanan kesehatan untuk keterjaminan kesejahteraan pasien di seluruh Indonesia.
“APKESMI harus terus berkontribusi di dalam pembangunan, khususnya pelayanan kesehatan primer,” kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat APKESMI Kusnadi dalam Musyawarah Nasional II di Jakarta, Senin.
Kusnadi menuturkan bahwa pihaknya telah mengajak seluruh puskesmas di Indonesia bergabung secara aktif di dalam wadah APKESMI untuk mendiskusikan, merumuskan permasalahan, serta menentukan kebijakan yang tepat demi pelayanan kesehatan optimal.
Dengan adanya kegiatan ini, dia berharap mampu mempererat sekaligus mengembangkan potensi puskesmas untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan dengan saling bertukar ilmu dan pengalaman.
“Kami berharap mampu membangun kerja sama baik vertikal maupun horizontal untuk menyukseskan pembangunan kesehatan,” jelasnya.
Sebagai Ketua Umum periode 2024 hingga 2029, dia menyoroti permasalahan yang masih menjadi tugas besar, yakni stunting hingga tuberkolosis (TBC) di Tanah Air.
Terlebih, lanjut dia, berdasarkan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui pemutakhiran data keluarga berhasil mencatat jumlah keluarga berisiko stunting di Indonesia menurun sebesar 1,7 juta keluarga pada periode Semester I hingga Semester II 2023.
Berdasarkan data Kemenkes RI mencatat total kasus TBC pada tahun 2023 sebanyak 658.543 kasus per 3 November 2023.
Kusnadi turut menyampaikan terima kasih kepada ketua umum periode sebelumnya Trisna Setiawan atas dedikasinya yang telah membawa APKESMI menjadi lebih baik.
“Saya sampaikan ucapan terima kasih dan salam hormat kepada Trisna Setiawan atas dedikasi yang luar biasa di dalam memajukan APKESMI yang baru berdiri,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Munas II Nisma Hiddin menyampaikan rasa syukur kegiatan ini telah sukses terselenggara.
“Syukur alhamdulillah munas telah terlaksana dengan baik dan sukses, tanpa ada permasalah yang dihadapi,” ujar Nisma. (Wsh)