Jakarta – PT KAI telah membuka pembelian tiket mudik lebaran Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) untuk keberangkatan H-10 pada momen lebaran 1444 H . Tiket tersebut dapat dipesan melalui aplikasi Access by KAI, web kai.id, serta seluruh channel resmi penjualan tiket KAI lainnya.
Kahumas Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengatakan, khusus penjualan tiket Angkutan Lebaran kali ini, KAI (Persero) menerapkan kebijakan pembelian tiket oleh masyarakat dapat dilakukan mulai 45 hari sebelum jadwal keberangkatan KA (H-45).
“Melalui kebijakan tersebut maka pada 15 Februari pelanggan sudah dapat membeli tiket KA keberangkatan awal dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen untuk jadwal berangkat 31 Maret 2024 atau H-10 lebaran dan seterusnya sesuai kebijakan pemesanan tiket yang sudah dapat dipesan mulai H-45,” ujarnya.
Kebijakan pemesanan H-45 tersebut diharapkan masyarakat dapat lebih leluasa merencanakan perjalanan pada moment arus mudik lebaran.
Untuk lebih memudahkan proses transaksi masyarakat disarankan melakukan pembelian melalui aplikasi Access by KAI.
Ixfan mengingatkan kepada calon pelanggan agar selalu teliti dalam memilih tanggal dan rute serta melakukan pemeriksaan kembali pada proses pengisian data diri saat melakukan pemesanan tiket. Calon pengguna juga dihimbau agar memperhatikan kembali syarat dan ketentuan yang berlaku sebelum melakukan transaksi tiket KAJJ.
“Sampai dengan saat ini terdapat sekitar 50 ribu lebih pengguna jasa KA Jarak Jauh per hari yang datang dan berangkat dari area Daop 1 Jakarta dengan total rata-rata perjalanan 60 KA perhari yang berangkat dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen,” tuturnya
Jumlah tersebut masih akan mengalami perubahan dengan adanya program pemberangkatan KA tambahan yang biasanya dijalankan pada masa angkutan lebaran. Daop 1 Jakarta akan mensosialisasikan kembali terkait jumlah KA tambahan yang akan dijalankan pada masa Angkutan Lebaran. Masyarakat juga dapat melakukan pengecekan berkala melalui Aplikasi Access by KAI.
“Dalam rangka menghadapi Angkutan Lebaran ini, KAI akan melakukan berbagai kesiapan baik pada sarana, prasarana, maupun sumber daya manusia. Inspeksi keselamatan dan penerapan Standar Pelayanan Minimum (SPM) juga sudah telah dilakukan. Selain itu para petugas KAI juga terus dipersiapkan agar dapat memberikan layanan KA yang selamat, aman, nyaman dan sehat,” pungkasnya. (Wsh)
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!