JAKARTA – Elon Musk batal mendapatkan bonus senilai USD56 miliar atau sekitar Rp883 triliun dari Tesla. Ini putuskan oleh Hakim Kathaleen McCormick di Pengadilan Delaware, Amerika Serikat.
Menurutnya, kompensasi yang diberikan Tesla sangatlah tidak masuk akal. Sebab, angkanya terlalu banyak dan sangat tidak adil untuk para pemegang saham Tesla lainnya.
Selain itu, Hakim McCormick juga menemukan bila kompensasi yang akan diterima Musk ternyata dinegosiasikan oleh direktur yang merupakan orang terdekat pemilik X itu. Direktur tersebut juga tidak memberi informasi lengkap kepada para pemengang saham Tesla.
Adapun pembatalan bonus ini diawali pada lima tahun lalu. Di mana Richard Tornetta salah seorang pemengang saham menggungat Tesla.
Dalam gugatan yang dilayangkannya, Toretta menudikng Musk telah mendikte negosiasi paket kompensasi dan mengklaim dewan direksi tidak berfungsi secara independen. Pada persidangan, Antonio Gracias yang merupakan direktur Tesla dari tahun 2007 hingga 2021 berargumen bila bonus yang sangat besar itu diberikan untuk memastikan dedikasi Musk untuk mengembangkan Tesla.
Menurutnya, bonus tersebut merupakan keputusan bagus bagi para pemegang saham. Karena mereka dianggap bisa menghadirkan kesuksesan untuk Tesla.
Sayangnya, hakim memiliki pemikiran dan pendapat lain. McCormick mengatakan bila Grasias tidak bisa membuktikan bahwa bonus sebesar itu dibutuhkan untuk memastikan dedikasi Musk kepada Tesla.
“Apakah rencana tersebut dibutuhkan bagi Tesla untuk mempertahankan Musk dan mencapai tujuannya,” tulis Hakim McCormick dalam putusan pengadilan.
Padahal jika bonus tersebut diberikan ke Musk akan berkontribusi besar pada total kekayaan Musk, yang posisinya sebagai orang terkaya di dunia baru disalip oleh Bernard Arnault setelah saham Tesla merosot hingga USD 73 miliar, yang membuat kekayaan Musk menurun USD 18 miliar.
Musk sempat bersaksi dalam persidangan tersebut pada November 2022, di mana ia menyebutkan uang bonus tersebut rencananya akan dipakai untuk membiayai perjalanan antar planet.
“Ini adalah cara untuk membawa manusia ke Mars. Sehingga Tesla bisa punya peran dalam potensi pencapaian tersebut,” Kata Musk dalam persidangan tersebut.