JAKARTA – Nama Ahmad Saroni yang dipasangkan dengan Fahira Idris mencuat sebagai salah satu calon yang akan melaju di Pilkada DKI jakarta pada November 2024 mendatang. Namun, apakah suara mereka akan melejit atau nantinya akan berganti pasangan karena belum jelas pastinya.
Hal pasangan ini pun dikomentari pengamat politik Ujang Komarudin. Menurutnya, nama keduanya belum tentu berjodoh dan menjadi pasangan pada Pilkada mendatang.
“Baru dijodoh-jodohkan belum tentu jodoh di DKI 1 dan 2,” ungkapnya.
Jawaban ini pun sedikiti mirip dengan yang dikatakan Efriza pengamat politik dari Citra Institute. Dia mengatakan Sahroni-Fahira bisa saja menjadi salah satu pasangannya.
Namun saat ini baru tes ombak dan Sahroni-Fahira mencoba melakukan upaya “genit-politik” agar nilai elektabilitasnya tinggi.
“Sahroni, patut ‘mengukur diri’ sebab, Partai Nasdem tidak masuk dalam partai tiga besar. DKI Jakarta partai Nasdem juga tidak punya kekuatan besar menjadi pemain pengusung cagub-cawgub,” ungkapnya kepada Rupol.co, Kamis (29/2/2024).
Bahkan, Partai Nasdem jika berada di pihak opisisi maka, kans Partai Nasdem berbicara banyak juga kecil kemungkinannya. Sebab partai seperti PDIP, Gerindra, maupun PKS akan berbicara banyak.
“Sahroni atau Fahira Idris saat ini keduanya mesti punya planning B, yakni: diantara mereka harus berjuang sebagai cagub artinya keduanya tak mungkin dipasangkan, lalu kemungkinan berikutnya keduanya tidak diperhitungkan Sahroni oleh Partai Nasdem dan Fahira karena dari unsur DPD RI. Sarkasnya, Sahroni dan Fahira harus sadar B bukan saja planning B tapi mereka B artinya biasa saja, tidak istimewa, tidak diperhitungkan banget, mungkin saja sekadar meramaikan semata,” tuturnya.
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.