JAKARTA – Barisan Anak Kolong yang merupakan gabungan dari Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan & Putra Putri TNI-POLRI (FKPPI), Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPP Polri) dan Gerakan Supremasi Hukum Indonesia (Grashi) menggelar aksi dukungan kepada Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat.
Dalam aksinya mereka mengecam beberapa tokoh yang terus7 mendiskreditkan institusi Polri. Meski kebebasan berpendapat tak dilarang, namun mereka mengingatkan untuk mengkritik secara santun.
“Memang kebebasan menyatakan pendapat dimuka umum merupakan hak setiap warga negara yang dilindungi oleh undang-undang. Namun seringkali kita lupa ada hak orang lain yang harus diperhatikan. Atau seringkali terjadi, atas nama demokrasi dan kebebasan menyatakan pendapat dimuka umum seseorang membuat pernyataan sesuka hatinya dan melukai kelompok masyarakat yang lain,” kata Koordinator aksi Sanusi di Mabes Polri.
Sanusi mengatakan opini yang dikeluarkan beberapa tokoh dalam mengkritik Polri dinilainya sudah sangat keterlaluan. Bahkan dia menilai opini yang dikeluarkan cenderung menyerang institusi Polri yang selama ini dinilainya terus berbuat positif di masyarakat.
“Bahkan beberapa pernyataan provokatif dan tendensius dengan memanfaatkan media social telah memenuhi unsur ujaran kebencian,” tegasnya.
Oleh karena itu, Sanusi menuturkan anak-anak bangsa yang tergabung dalam massa aksi Barisan Anak Kolong, menyatakan beberapa sikap diantaranya adalah Meminta kepada mereka , untuk berhenti membuat pernyataan yang berkonotasi negative terhadap institusi Polri dan memprovokasi rakyat Indonesia melalui konten-konten di media sosial dengan pernyataan yang mengarah pada ujaran kebencian.
“Meminta Kepada Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) untuk segera menangkap mereka-mereka yang telah membuat pernyataan yang mengarah kepada ujaran kebencian dan fitnah,” tutupnya.