DEPOK – Sebagian Warga Apartemen Cinere Tetap Melangsungkan Upacara Kemerdekaan Meskipun Pihak Pengelola Telah Membatalkannya
Dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-79, pihak pengelola Cinere Resort Apartement mengadakan upacara bersama sekaligus perlombaan yang berlokasi di halaman gedung apartemen.
Pada awalnya, semua rencana berjalan dengan lancar. Bahkan pihak pengelola sekaligus warga apartemen pun sudah melakukan latihan bersama. Namun tiba-tiba, pihak pengelola apartemen telah membatalkan semua rencana tersebut.
“Tiba-tiba Ibu Karneli selaku pihak BM telah membatalkan upacara yang sudah direncanakan sebelumnya. Beliau mengirim pesan chat kepada saya sekitar pukul 23:31 WIB tanpa ada alasan yang jelas,” kata Suando Sidauruk selaku Ketua PKP-Cinere saat ditemui di Cinere Resort Apartement, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Menurutnya, hal itu tidak boleh dilakukan. Apalagi ini menyangkut dengan hari kemerdekaan Indonesia.
“Bagi saya ini kesalahan yang fatal. Apalagi ini adalah upacara kemerdekaan negara kita. Jadi, dia tidak boleh mengambil keputusan secara sepihak seperti itu,” ujarnya.
Ketika ditanya lebih lanjut terkait alasan pembatalan upacara tersebut, Suando Sidauruk menduga bahwa hal ini bermula dari masalah kursi kayu.
“Dugaan saya, masalah ini berawal dari kursi kayu. Kemarin sore kita mengadakan rapat dengan pihak pengelola. Kami tidak setuju kalau kursi kayu itu disiapkan oleh penyewa warung. Karena hausnya hal itu sudah menjadi tanggungjawab Building Management,” kata Suando Sidauruk.
Di samping hal tersebut, dia pun berpesan kepada developer untuk memperbaiki pihak BM.
“Saya pikir pihak BM ini kualitasnya rendah, tidak berkualitas untuk standar sebagai BM. Apalagi dia membatalkan acara sebesar 17 Agustus ini. Jadi tolong untuk BM, hal seperti ini jangan terulang kembali. Mungkin nanti kita juga akan menanyakan terkait pembatalan ini,” ucapnya lebih lanjut.
Sementara itu, meskipun upacara kemerdekaan telah dibatalkan oleh pihak pengelola, namun sebagian warga apartemen tetap ada yang melaksanakan upacara.
Sayangnya, upacara tersebut tidak berjalan dengan lancar. Sebab di tengah kegiatan, ada dua orang membuat kerusuhan sehingga menyulut kemarahan para warga yang sedang melangsungkan upacara kemerdekaan.
“Saya tidak tahu apakah mereka itu orang-orang suruhan pihak pengelola atau bukan. Yang jelas hal ini tidak boleh dilakukan, ini ada Undang-undangnya. Kami atas nama warga akan membuat laporan Kepolisian. Apalagi ada warga yang dipukul saat melaksanakan upacara. Ini penganiayaan,” tegas Sri Ratu, salah seorang warga apartemen ketika dimintai komentarnya terkait kerusuhan tersebut.
Di sisi lain, Suando Sidauruk juga ikut memberikan komentar terkait kerusuhan tersebut.
“Upacara kemerdekaan itu harus tertib. Apalagi ini 17 Agustus. Jangan sampai ada kejadian marah-marah seperti tadi. Saya berharap penegak hukum ikut membantu supaya hal-hal yang serupa tidak terulang. Apalagi Pak Prabowo ini kan TNI. Saya sangat berharap kalau tahun depan hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi,” katanya berharap.