JAKARTA – Lepas dari dua mitra yang terjalin selama 25 tahun, Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya telah melewati masa transisi. Perusahaan yang memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat DKI Jakarta itu terbukti berhasil mengelola dan tetap melayani masyarakat DKI Jakarta akan kebutuhan air bersih.
Corporate Secretary PAM Jaya, Gatra Vaganza menjelaskan, selama enam bulan pihaknya telah meminimalisir dampak dari pemutusan hubungan dengan PALYJA dan Aetra.
“Enam bulan kita melakukan preparasi, alhamdulillah kita punya tim yang kuat. Kita selalu mencari inovasi, untuk memastikan tidak terjadi turbulensi terhadap pelayanan air bersih di Jakarta,” kata Gatra.
Meski demikian, Gatra juga tidak memungkiri adanya sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh PAM Jaya, seperti kurangnya sumber daya manusia yang dihadapi PAM Jaya pasca mengambil alih 100 persen pengelolaan dan pelayanan air di Jakarta.
“Pegawai PAM hanya 400 orang, sedangkan pegawai kedua mitra kurang lebih sekitar 1300 orang. Jadi kita inisiatif untuk menyatukan SDM dengan pegawai mitra,” sambung Gatra.
Selain itu, kualitas SDM juga menjadi fokus serius PAM Jaya untuk menghadapi tantangan yang lebih besar ke depannya, sehingga perusahaan plat merah tersebut telah membentuk PAM Jaya Corporate Learning Center di Gedung Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran Kalimalang, Jalan Laksamana Malahayati, Duren Sawit Jakarta Timur.
“Ini bentuk komitmen kita. Corporate Learning Center ini untuk mengembangkan potensi-potensi SDM yang kita punya,” imbuhnya.
Dikatakan Gatra, pihaknya saat ini terus berupaya untuk berinovasi, dan melakukan percepatan, dengan salah satunya menyiapkan langkah jangka pendek, menengah, dan panjang untuk memberi pelayanan dan pengelolaan air bersih Jakarta.
“Kita juga telah membangun enam titik reservoir (cadangan air) yang terus kita bangun supaya ujung-ujung wilayah terjauh dari pompa airnya tidak berebutan, dan tekanan airnya tetap sama. Enam titik itu diantaranya di Rusun Marunda, Duri Kosambi, Pluit dan Cilincing,” terangnya.
Selain itu, PAM Jaya juga telah melebur dua pelayanan call center, dimana awalnya pelayanan ini dikelola oleh para mitra dan dibagi dua yaitu untuk wilayah barat dan timur. Peleburan telah diresmikan pada 10 November dengan nomor call center 1500223.
“Pelanggan kami saat ini ada 920.000, sehingga call center ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pengaduan atau informasi apapun dari pelanggan,” ujarnya.
Saat ini PAM Jaya juga tengah mengebutkan pembangunan 7000 kilometer layanan perpipaan di seluruh DKI Jakarta, jumlah ini akan menambah jumlah eksisting yang sudah ada sepanjang 12.000 kilometer. Pembangunan ini ditargetkan rampung pada 2030 mendatang.
“Kita sudah bangun dimulai 2023 ini, target kita rampung 2030, ini target kita yang dimandatkan oleh Pemprov DKI Jakarta yaitu cakupan layanan 100 persen. Jadi pada 2030 mendatang semua wilayah di DKI Jakarta akan terlayani pelayanan air bersih dari PAM Jaya,” tegasnya.
Gatra berharap ke depan dengan upaya-upaya yang dilakukan PAM Jaya tersebut, semua masyarakat Jakarta bisa memperoleh akses air bersih PAM Jaya, tidak ada lagi warga Jakarta yang menggunakan air tanah ataupun gerobak dorong untuk menjajakan air bersih ke rumah-rumah warga karena belum mendapatkan infrastruktur perpipaan.
“Kami optimistis target cakupan layanan 100 serta jumlah total sambungan rumah sebanyak dua juta pelanggan pada 2030 tercapai,” pungkasnya.