Jakarta – PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) memastikan keamanan pelanggan bus TransJakarta sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) keselamatan yang berlaku.
“Kami berpegang kepada SOP untuk memastikan pelanggan bus TransJakarta aman. Memeriksa hingga melaporkan bila ada kejadian,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR PT TransJakarta Wibowo, saat dikutip dari Antaranews.
Hal tersebut menanggapi adanya kejadian kaca bus TransJakarta koridor 10H (Tanjung Priok-Bundaran Senayan) pecah akibat aksi pelemparan batu oleh orang tidak dikenal.
Aksi pelemparan itu terjadi pukul 17.40 WIB sehingga mengakibatkan satu penumpang terluka terkena serpihan kaca.
“Benar kejadiannya Sabtu. Kerusakan pada kaca bus akibat batu yang dilempar. Akibat peristiwa, kaca bus pecah. Meski demikian seluruh pelanggan aman dan selamat,” kata Bowo.
Bowo menyebut setelah kejadian berlangsung petugas PT TransJakarta langsung melaporkan peristiwa pelemparan batu tersebut kepada kepolisian.
Diketahui, tingkat kecelakaan (accident rate) PT TransJakarta menurun pada 2023, menyusul berbagai upaya perbaikan oleh perseroan secara berkelanjutan demi terciptanya keamanan dan kenyamanan bagi pelanggan transportasi publik itu.
“Angka ini menurun terus karena diperbaiki serius sampai Desember 2023 tercatat tingkat kecelakaan 0,34 ,” kata Direktur Operasi dan Keselamatan TransJakarta Daud Joseph kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/1).
Daud menilai angka itu turun sebesar 54 persen jika dibandingkan dengan Maret 2023 yakni 0,74 tingkat kecelakaan atau 74 kecelakaan dalam 100 ribu kilometer.
TransJakarta juga terus melakukan pembenahan secara tiga aspek yakni fasilitas yang dilengkapi regulasi keselamatan kerja.
Kemudian, pembenahan dari prosedur kerja yang dibuat sistematis sehingga jika dalam proses terdapat hambatan maka sudah ada langkah mitigasi. Lalu, pembenahan operator komputer dengan jumlah 6.500 karyawan dalam ruang lingkup TransJakarta.
Selain karyawan dalam, TransJakarta juga menggandeng tambahan karyawan MikroTrans sebanyak 15 ribu orang yang lebih banyak berperan dalam segi keselamatan dan kesehatan kerja.