JAKARTA – Jalan Tol Lintas Sumatera, semakin memudahkan masyarakat Sumatera atau daerah lainnya untuk lebih cepat tiba dari satu ke kota lainnya. Seperti dari Lampung ke Palembang yang kini hanya ditempuh kurang lebih lima jam perjalanan.
Ini yang kemudian membuat Sekretariat Nasional (Seknas) Sumatera Bersama Prabowo-Gibran ingin agar Pemilu berjalan sekali putaran saja. Seknas sangat mendukung pembangunan Jalan Tol Lintas Sumatera hingga ke Aceh.
“Sehingga nantinya, baik masyarakat maupun pelancong dari berbagai daerah di Indonesia lebih cepat tiba di berbagai daerah tujuan mereka. Dengan Tol Lintas Sumatera ini, perjalanan yang bisa memakan waktu dua hingga lima hari jalan darat bisa dipercepat menjadi satu hingga tiga hari saja,” kata Mhd Perismon, Ketua Seknas Sumatera Bersama Prabowo-Gibran dalam keterangannya, Rabu (31/1/2024).
Dia menjelaskan dengan hanya sekali putaran dan dimenangkan oleh Prabowo-Gibran maka negara bisa menghemat penyelenggaraan pemilu tahap dua yang memakan biaya sebesar Rp27 Triliun.
“Dana itu kalau untuk digunakan untuk pembangunan khususnya tol Sumatera maka akan terasa sekali dampaknya bagi masyarakat secara langsung,” ucap Perismon.
Ditambahkan olehnya, dana pemilu putaran kedua bisa juga dialokasikan untuk memulai program makan siang serta susu gratis untuk anak-anak sekolah.
“Kita mau anak-anak kita terus tumbuh sehat dan pintar. Oleh karenanya program ini juga harus kita mulai. Bagaimana caranya ya dengan memilih Prabowo Gibran,” tutup Perismon.
Dikonfirmasi terpisah Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mendukung upaya SekNas Sumatera untuk terus menggaungkan pembangunan Tol Trans Sumatera. Menurut Djoko Tol Trans Sumatera dapat memangkas waktu tempuh minimal 50 persen perjalanan, sehingga menambah jumlah orang yang melakukan perjalanan di pulau tersebut.
Tol tersebut memiliki jalur utama dan tiga sirip. Jalur Utama dimulai dari Bandar Lampung- Pekan Baru- Medan.
Sirip pertama dari Palembang- Muara Enim-Bengkulu. Sirip Kedua dari Pekan Baru – Bukit Tinggi. Sirip ketiga Tebing Tinggi- Pematang Siantar- Tarutung- Sibolga.
“Saya melihat dari sisi penumpang. Sekarang kalau dari Jawa penumpang menggunakan Damri ke Lampung berangkat jam 7 malam sampai Lampung pagi, karena ada proses penyeberangan dan sebagainya. Sekarang jam 7 malam dari Gambir, jam 1 (malam) sudah sampai. Jadi lebih singkat, begitu juga dengan sebaliknya. Jadi memangkas waktu,” terangnya.
Djoko meyakini jika Trans Sumatera terus tersambung sampai Aceh, diprediksi perjalanan dari Lampung sampai Aceh hanya memakan waktu kurang dari 30 jam. Karena biasanya jika menggunakan non tol, bisa memakan waktu sampai lima hari.
“Itu kalau benar terhubung nggak sampai 30 jam orang dari Bakauheni sudah sampai Aceh. Kalau non tol 4 sampai 5 hari,” tuturnya.
Dilain sisi pembangunan ini lanjut Djoko, juga akan memajukan sektor lainnya seperti sektor pariwisata yang berada di wilayah yang terdampak pembangunan tol seperti Danau Toba, dan Bukit Tinggi.
Kemudian banyak jasa travel yang menawarkan perjalanan dari Jawa, Bandung, Jakarta sampai ke Palembang akan tumbuh.
“Sektor lain yang terdampak positif adalah logistik. Dengan jarak tempuh lebih singkat maka pengeluaran untuk logistik juga akan terpangkas, sehingga harga-harga bisa lebih murah,” pungkasnya.
Diketahui jalan Tol Trans-Sumatra diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo pada 2015 silam. Dan saat ini progres Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tahap 1 sudah selesai dan ditargetkan tahap 2 pembangunan rampung pada 2024.
“Tahap I ruasnya telah beroperasi dan dalam tahap konstruksi, dan sebagian tahap II ditargetkan selesai pada tahun 2024,” ungkap Budi dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (13//9/2023)
Sebagai informasi JTTS adalah jaringan jalan tol sepanjang 2.818 km di Indonesia yang direncanakan menghubungkan kota-kota di pulau Sumatra, dari Lampung hingga Aceh. Jalan Tol ini adalah jalur nadinya Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra dan kelanjutan dari Jalan Tol Jakarta-Merak. (Red)