Jakarta – Dalam debat calon presiden (capres) kelima, capres nomor urut 01 Prabowo Subianto banyak mendapatkan kritik di media sosial Twitter/X, namun banyak juga yang memberikan respect kepadanya atas jiwa kesatrianya yang menghargai presiden terdahulu dan kebesaran hatinya kepada capres lainnya.
Menurut data monitoring media sosial, Annalise Big Data menemukan adanya 33.273 unggahan yang mengkritik pernyataan Prabowo, puncak diskusi tersebut terlihat sekitar pukul 20.00 WIB.
“Sistem Social Network Analysis dan Data Engagement menunjukan sebagian besar unggahan kritik kepada Prabowo disertai dengan tagar #AniesFinalStage dan #Debatcapres2024 yang berasal dari pendukung Anies Baswedan,” kata Chief of Strategic and Relation Annalisee Big Data, Nico Alpiandy, Jakarta, Selasa (6/2).
Selain itu, program makan siang gratis paslon Prabowo-Gibran juga ikut dicibir netizen pendukung paslon Anies-Muhaimin dengan total 6.307 unggahan.
“Riset dan pengumpulan data menggunakan sistem Annalisee Big Data mengungkapkan bahwa sebagian besar kritik terhadap Prabowo bermuatan emosi antisipasi dan rasa tidak puas, yang berasal dari akun-akun yang mendukung Paslon lainnya,” jelasnya.
Dari debat kelima, Nico menilai, pernyataan penutup yang disampaikan Prabowo dinilai menggambarkan dirinya sebagai sosok negarawan sejati. Alasannya Prabowo sangat menghargai para presiden pendahulu mulai dari Soekarno hingga Jokowi.
Prabowo dalam pernyataan pamungkas tersebut berterima kasih kepada Bung Karno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY hingga Jokowi karena telah menjaga Republik Indonesia dan saat ini masyarakat menikmati hasil dari perjuangan.
“Pernyataan penutup Prabowo di debat terakhir dinilai dapat menggugah hati, beliau menunjukan jiwa pemimpin dan kesatrianya. Beliau juga menunjukan rasa respect terhadap presiden sebelumnya, lawan politik, bahkan sampai kepada masyarakat yang tidak memilih beliau. Itu point penting yang menurut saya dalam budaya ketimuran kita,” ujarnya.
Dengan jiwa dan hati pemimpin Prabowo seperti itu menurut Nico, rasa para pendukung pun akan sama, akan juga berbesar hati menerima hasilnya nanti walaupun bukan paslon pilihan mereka yang menang, mereka akan mendukung.
“Saya pernah berbincang dengan beberapa kawan yang mendukung paslon 02 tentang bagaimana jika 02 kalah, mereka menjawab dengan berbesar hati akan tetap mendukung siapapun yang nanti menjadi pemenang dalam kontestasi Pilpres ini. Menurut saya ini jiwa kesatri,” pungkasnya.