JAKARTA – Lukman Edy, mantan sekretaris jenderal (Sekjen) PKB kemarin, Sabtu (24/2/2024) menyarankan agar tidak ikut dalam hak angket. Menurutnya, bila PKB tetap ikut dalam hak angket, itu adalah hal yang sia-sia.
Hal ini kemudian dikomentari oleh pengamat politik Citra Institute Efriza. Dia mengatakan, nasehat Lukman Edy kepada PKB merupakan hal baik dan bukti masih ada cinta darinya untuk PKB.
“Lukman Edy menyarankan agar pasangan Anies-Imin sadar diri, lebih baik menerima kekalahan lalu berjuang bersama membangun negeri ini pasca kalah di Pemilu. Lagi pula, sikap kubu 01 juga janggal. Bukan soal kalah dan menang itu alasannya membela diri terkait mengajukan Hak Angket, tetapi karena melihat hubungan renggang masyarakat,” ungkap Efriza kepada Rupol.co, Minggu (25/2/2024).
“Mereka nggak sadar, atau menutup mata dan telinganya, yang sebenarnya membuat renggangnya hubungan antar masyarakat karena mereka para politisi kubu pasangan kalah,” tambahnya.
Efriza mengatakan, masyarakat itu malah sejak awal mengetahui kalah pasangan yang dijagokannya, sudah menerima calon yang diusungnya itu kalah, apalagi telak kalahnya. Mereka tidak protes apalagi berlarut-larut.
“Sedangkan, faktanya yang tidak menerima, yang dengan konyol menolak serta menyebut adanya kecurangan ya mereka, yang ribut ya kubu 01 karena gak mau ngakui kalah. Narasi untuk kepentingan kelompok tapi seolah itu kepentingan masyarakat. Patut dipahami bahwa masyarakat sudah adem ayem, kembali bersama menjalani kehidupan sehari-harinya,” ujar dosen ilmu pemerintahan Unpam ini.
“Lagipula, jika mau usut Hak Angket, gentle dong ajukan, inisiatif sendiri dong. Bukan menjadikan PDIP bak kambing hitam. Menunggu PDIP ajukan duluan, jika PDIP tidak ajukan maka mereka tidak ajukan,” lanjutnya.
Dia menegaskan, bahwa inikah namanya kubu 01 khawatir mendapatkan sentimen negatif dari masyarakat lalu berlindung dibelakang PDIP, ini kekonyolan yang nyata. Sudah tak berani ambil sikap dan tanggungjawab sendiri, membawa narasi seolah untuk masyarakat, dan berlindung pula dibelakang Banteng Moncong Putih.
“Kalo bukan dalam bahasa arkas atas kubu 01 disebut ‘losser’ apa lagi yang pantas dari sikap miris kubu 01,” tuturnya.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.