JAKARTA – Pasca Airlangga Hartarto mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar pada Minggu (11/8/2024) kemarin, pucuk pimpinan partai berlambang pohon beringin tersebut kini dipegang oleh Agung Gumiwang sebagai pelaksana tugas (Plt) sampai dengan diadakannya musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) yang digelar pada Selasa (20/8) mendatang.
Berbagai sumber mengatakan bahwa 34 DPD Partai Golkar pun telah menyetujui kepada salah satu nama untuk maju sebagai ketua umum berikutnya. Nama tersebut adalah Bahlil Lahadalia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Investasi/BKPM.
Bahlil yang juga mantan ketua umum HIPMI itu dinilai sejumlah pihak cocok untuk memimpi Partai Golkar di 5 tahun yang akan datang. Salah satu yang menyetujui majunya Bahlil adalah Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Anthon Sihombing.
Anthon Sihombing yang telah berkiprah di Partai Golkar sejak remaja tersebut sangat tau bagaimana partai tertua di Indonesia itu memilih ketua umum yang tepat, sehingga bisa berjaya dan selalu masuk ke urutan 3 besar di setiap pemilu. Mengenai adanya dinamika menjelang pemilihan ketua umum itu merupakan hal yang biasa di alami partai Golkar.
Menurut Anthon Sihombing, kader-kader Golkar jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu dari luar seperti Golkar mau dirampok dan dipecah belah. Karena semua sudah melalui aturan-aturan organisasi dari Rapimnas ke Munaslub.
“Kader Golkar harus mempertontonkan kepada masyarakat bahwa Partai Golkar merupakan partai yang telah berpengalaman selama 60 tahun. Walaupun setiap pergantian pemimpin selalu dengan suhu memanas tetapi pengalaman organisasi tetap paling damai (smooth),” ujarnya saat ditemui di kawasan Jakarta Timur, Sabtu (17/8) malam.
Lebih lanjut Anthon mengatakan sesusah reformasi ketua umum Golkar silih berganti mulai dari Akbar Tanjung berasal dari Sumatera wilayah barat, Jusuf Kalla dari Sulawesi mewakili Indonesia timur, Aburizal Bakrie dari Sumatera bagian barat, selanjutnya ada Setya Novanto dari pulau Jawa dan juga Airlangga Hartarto yang berasal dari Jawa.
“Kalau nanti dalam Munaslub semuanya setuju untuk memilih Bahlil, maka bisa dikatakan dia akan mewakili Indonesia bagian timur. Jadi pemimpin di Golkar itu akan mewakili wilayah yang ada seluruh Indonesia, karena partai inj sangat menjunjung demokrasi dan telah teruji dj setiap pemerintahan,” ucapnya.
Anthon Sihombing menjelaskan meskipun Bahlil belum pernah ada di pengurus tingkat pusat, namun Bahlil bukan pendatang baru di Golkar. Karena sebelumnya dia pernah menjadi pengurus DPD I Partai Golkar Papua dengan menjadi bendahara.
“Bahkan Bahlil pernah ikut berkontestasi menjadi ketua umum AMPI di tahun 2010 lalu. Rekam jejak dia belum pernah menjadi pengurus di DPP Golkar sebenarnya mirip dengan Jusuf Kalla yang hanya pernah menjadi pengurus DPD Golkar Sulawesi Selatan lalu dinyatakan memenuhi persyaratan untuk menjadi ketua umum Golkar,” ungkapnya.
Anthon yang juga ketua umum Komisi Tinju Indonesia itu juga menyatakan kader-kader Golkar harus selalu mengedepankan kekaryaan, kader yang berintegritas dan selalu menyampaikan sesuatu kepada pemerintah dengan cara-cara elegan tidak perlu teriak-teriak ataupun saling menghujat.
Anthon juga menyikapi wacana Presiden RI ke 7 Joko Widodo (Jokowi) masuk ke dalam Golkar, menurutnya itu sesuatu hal yang baik.”Jika Jokowi bergabung ke Golkar juga baik, itulah ciri partai terbuka yang merupakan terobosan baru untuk memperbesar Golkar. Apalagi kita harus akui bahwa sosok Jokowi merupakan maestro politik yang ada saat ini,”pungkasnya.